Di pelosok pedalaman desa yang jauh dari pusat keramaian kota. Ada sebuah masjid yang menjadi pusat ibadah bagi warga setempat. Masjid As-Siraj namanya, memiliki arti masjid sebagai penerang atau pusat cahaya agama bagi warga kampung, nama itu telah tersusun indah yang diberikan pemuka agama terdahulu, dimana mereka ingin warganya tetap dalam naungan cahaya agama. Namun, kenyataannya sekarang sungguh jauh berbeda. Arti dan makna dari nama masjid tersebut, tidak lagi mampu memberikan penerangan atau cahaya agama bagi warga kampung. Keterbatasan penerangan listrik membuat masjid sering gelap pada malam hari, menjadi permasalahan yang sampai saat ini belum ada titik terang solusinya. Lampu di dalam masjid hanya bisa menerangi sebentar saja saat malam tiba, atau setelah menjalankan ibadah sholat maghrib tepatnya. Saat malam telah mendekati waktu isya, lampu masjid mulai padam. Sedang sumbangan warga tidak terlalu cukup untuk bisa menerangi masjid sepanjang malam. Akibatnya, jamaah yang datang untuk melaksanakan sholat isya dan tahajud di malam hari semakin berkurang.
***
Dengan latar belakang pengetahuan yang mereka miliki, perlahan tapi pasti, mereka bersama-sama mulai menggali ide untuk menghadirkan penerangan masjid tanpa membebani uang infak jamaah yang terkumpul di masjid. Berhari-hari, mereka berdiskusi dan menyusun perencanaan yang matang, akhirnya mereka pun memutuskan untuk membangun beberapa panel surya sederhana, harapan mereka panel surya tersebut mampu menyuplai kebutuhan listrik bagi masjid secara gratis.
“Kami ingin memberikan solusi untuk penerangan masjid di kampung ini Pak. Nantinya, penerangan masjid tidak lagi bergantung dengan listrik berbayar. Semuanya gratis, kami berupaya penerangannya dari energi terbarukan Pak” Ucap Akbar memulai pembicaraan dengan Kepala Desa dan Ketua BKM Masjid beserta warga di aula pendopo desa. Setelah penawaran audiensi mereka dengan Kepala Desa dan BKM Masjid disetujui dan mendapatkan respon positif dari warga desa. Sehingga, terlaksanalah musyawarah ini, untuk mendapatkan solusi dari permasalahan penerangan masjid, pada akhirnya tercapai kesepakatan bersama, dimana pembiayaannya tidak membebani keuangan masjid.
***
Dengan dana yang minim, mereka mulai mencari cara untuk mendapatkan panel surya dengan harga yang terjangkau. Mereka mulai melakukan penggalangan dana kepada warga yang bersedia membantu, mencari sponsor, dan bahkan mereka, Akbar, Hakim dan Marwan menggunakan tabungan pribadi untuk membeli peralatan yang dibutuhkan.
“Jangan mudah menyerah kawan, kita pasti bisa menyelesaikan masalah ini.” Kalimat tegas Akbar memberikan semangat kepada para sahabat seperjuangannya, Hakim dan Marwan. Akbar yakin bahwa apa yang telah mereka lakukan, bernilai ibadah yang hanya berharap kepada Tuhannya. Bukan kepada prasangka manusia lainnya. Mereka pun saling menguatkan keyakinan satu sama lainnya.
Setelah beberapa bulan mengumpulkan dana dari warga dan sponsor, akhirnya mereka berhasil membeli beberapa panel surya dan baterai penyimpanan untuk proyek ini. Dengan semangat gotong royong, mereka mulai memasang alat-alat tersebut, meletakkannya di atap Masjid As-Siraj. Pemasangan panel surya tersebut tidaklah mudah, tapi dengan kerja keras dan bantuan dari warga yang juga turut serta membantu mereka, akhirnya panel-panel surya tersebut berhasil terpasang dengan baik.
***
Setelah panel surya dan baterai penyimpanan telah selesai dipasang, mereka mulai menguji sistem alatnya di malam hari. Saat malam tiba, masjid yang dulu pencahayaan remang-remang, kini telah bersinar terang dengan cahaya lampu dari energi matahari. Para jamaah masjid yang dulu enggan datang karena masjid gelap pada malam hari, kini mulai datang dengan harapan yang penuh kebahagiaan. Masjid telah terang dengan cahaya listrik gratis. Warga bergembira dengan keberhasilan alat ini.
Keberhasilan proyek ini, menjadi inpirasi bagi para pemuda di kampung sebelah. Para pemuda kampung sebelah, yang dulu banyak mencemooh, sekarang mulai datang belajar bagaimana mereka bisa menerapkan hal yang sama di tempatnya. Akbar dan kawan-kawan dengan senang hati berbagi ilmu dengan mereka, berharap lebih banyak masjid dan fasilitas umum lainnya bisa mendapatkan manfaat dari energi terbarukan ini.
***
Setelah Masjid As-Siraj berhasil mendapatkan penerangan gratis dari energi matahari, dampak positifnya semakin terasa. Setiap malam, cahaya masjid menjadi magnet bagi warga kampung. Jamaah sholat isya dan subuh yang dulu sepi dengan jamaah, kini semakin ramai. Anak-anak datang untuk belajar mengaji, para orang tua berkumpul dalam kajian agama, dan para pemuda yang dulunya sering menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak berguna, sekarang aktif dalam kegiatan keagamaan di masjid kampung. Perlahan, mereka telah mengembalikan cita-cita mulia dari pemuka agama terdahulu, Masjid As-Siraj telah berhasil menjadi sumber cahaya penerangan agama bagi warga.
***
Para pemuda, Akbar, Hakim dan Marwan tidak mau berhenti sampai di situ, mereka melihat peluang untuk memperluas manfaat dari energi terbarukan ini, mereka melihat masih ada harapan itu. Dengan sistem yang sudah terpasang dan telah berjalan dengan baik, mereka mulai mencari cara agar energi yang dihasilkan bisa lebih optimal lagi dalam pemanfaatannya. Mereka berinisiatif, mulai menambahkan kapasitas baterai penyimpanan yang lebih besar lagi, agar listrik yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk fasilitas umum lainnya di kampung.
“Hakim, kita masih ada peluang untuk memanfaatkan energi surya ini, jika kapasitas penyimpanan dayanya, bisa lebih besar lagi dari daya yang kita simpan saat ini.” Ucap Akbar memulai diskusi mereka berdua. Tanpa kehadiran sahabat mereka, Marwan, yang masih berada di luar kota untuk menyelesaikan permohonan bantuan peralatan panel surya ke Universitas mereka dahulu, telah disetujui oleh pihak kampus.
“Aku setuju Bar. Ini langkah yang baik untuk memberikan harapan kepada warga yang rumahnya membutuhkan pencahayaan di malam hari. Nantinya, anak-anak mereka bisa belajar dengan rajin di malam hari.” Balas Hakim untuk melanjutkan pembicaraan dengan Akbar. Dan diskusi mereka berdua selesai, setelah Akbar meyakinkan Hakim untuk mencari donatur penambahan alat-alat penyimpanan daya listrik yang mereka butuhkan tersebut.
***
Suatu malam, salah satu pengusaha terpandang di kota sebelah desa datang berkunjung ke rumah tetua desa, menawarkan diri menjadi donatur. Ia mendengar tentang proyek panel surya sederhana, dimana mampu menerangi masjid kampung di malam hari. Kagum dengan para pemuda yang telah memberikan perubahan luar biasa, untuk penerangan masjid dan juga beberapa rumah warga kurang mampu yang sangat membutuhkan pencahayaan di malam hari.
Donatur tersebut menawarkan bantuan untuk mengembangkan proyek ini lebih lanjut. Para pemuda, Akbar, Hakim dan Marwan pun merasa senang dengan penawaran dari donatur, harapan mereka bisa memasang lebih banyak panel surya, sehingga listrik gratis bisa dialirkan ke rumah warga kampung yang kurang mampu, dan juga madrasah di samping masjid yang sebelumnya masih minim penerangan di malam hari.
***
Kampung yang dulu sering gelap pencahayaannya di malam hari, perlahan mulai terang. Masjid As-Siraj tidak hanya menjadi tempat ibadah saja, tetapi sekarang menjadi pusat kegiatan sosial dan pendidikan agama. Para ibu kelompok pengajian, memanfaatkan ruangan masjid untuk kelas membaca Al-Qur’an di malam hari, dan anak-anak mulai nyaman memiliki tempat belajar agama di malam hari tanpa khawatir listrik akan padam.
Bagi mereka, Akbar, Hakim dan Marwan, ini bukan hanya tentang listrik atau teknologi semata, tapi tentang bagaimana ilmu pengetahuan dan kepedulian bisa membawa perubahan yang nyata bagi masyarakat. Ide dan gagasan yang dulu mereka anggap hal yang mustahil untuk diwujudkan, kini telah mampu mengubah kehidupan banyak orang di kampung.
Keberhasilan ini juga telah membuat pemerintah desa tertarik dan ikut mendukung lebih banyak lagi untuk inisiatif energi terbarukan. Mereka mulai mempertimbangkan untuk menerapkan sistem serupa, di sekolah-sekolah dan fasilitas umum lainnya.
Dan sejak saat itu, cahaya dari para pemuda, Akbar, Hakim dan Marwan, benar-benar telah menjadi simbol harapan, bukan hanya sebatas menerangi masjid, tetapi juga mampu membawa keberkahan dan kebahagian serta kebangkitan bagi seluruh warga kampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar